Kamis, 04 Agustus 2016

Start Again

Setiap manusia dilahirkan sebagai seorang pemenang, pemahaman ini tentu sudah melekat pada fikiran banyak orang dan pernyataan ini tidak lagi bisa dipungkiri kebenarannya. Setiap nyawa yang terlahir ke dunia tentu telah mengikuti perlombaan di dalam rahim ibunya, dan lawannya tidak hanya satu saja seperti sebuah pertandingan tinju, namun lawannya adalah bermilyar-milyar sperma yang berasal dari satu sumber.
Ketika bertanya bagaimana caranya menjadi seorang yang sukses maka akan banyak deretan  langkah yang kau paparkan, karena setiap orang tentunya sudah belajar pola kesuksesan dari para orang hebat yang kegagalannya telah tertutupi oleh satu pencapaian besar, namun ketika mencoba mulai mempraktikan langkah-langkah tersebut ternyata hal ini amat sulit dan tiba-tiba ada banyak hal yang kau fikirkan kembali ketika akan memulainya. Ironi memang padahal saat menjawab langkah untuk sukses kau sangat pandai menjelaskannya.
Disini saya tidak akan menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk sukses atau menjelaskan formula kesuksesan lainnya namun mencoba memaparkan yang tepatnya sedang saya alami.
Pernah menjadi seorang member di komunitas dengan pembina seorang yang sukses, kemudian menjadi pemimpin di sebuah organisasi ternyata hal tersebut tidak lantas membuat saya mengerti apa yang harus saya lakukan untuk menjadi sukses, nyatanya saya mengakui bahwa saya hanyalah anak muda yang serba ketinggalan dibandingkan dengann teman-teman sebaya saya.
Beginilah ketertinggalan yang saya rasakan, hal pertama adalah tentunya ilmu pengetahuan berdasarkan hasil pengamatan saya ketika saya berdiskusi dengan kawan-kawan mengenai keIndonesiaan saya hanya bisa diam dan mengamati, karena saya belum bisa masuk kedalam diskusi tersebut, kemudian ketika saya mengamati fashion yang saya gunakan nampak sangat jelas bahwa fashion saya sangatlah jauh dari kata modis, dan ketika saya berbincang tentang strategi ternyata pemikiran saya sangatlah jauh dan satu lagi jangan tanya pendidikan saya karena saya sedang tingkat akhir yang masih asyik menyusun sembari menjalani sebuah kehidupan di masa kekosongan.  
Maaf saya hanya menjelaskan kelemahan saya, karena hal ini seperti sebuah introspeksi diri dan sebuah refleksi bahwa ternyata kegigihan saya masih kalah dan hasil yang terlihat juga sangatlah sedikit, dan mungkin ini terlihat berbeda bila dibandingkan dengan pandangan kawan-kawan saya ketika memandang saya.
Hari ini 2 agustus saya benar-benar sedang kalut, saya harus melakukan sesuatu, saya harus memberikan sebuah karya sebagai dedikasi saya untuk indonesia, saya harus mencukupi diri saya dari kebutuhan diri saya sendiri, tak lagi mau menggantungkan kepada orang tua dan tentunya ini sebagai batu loncatan saya dalam dunia karir, namun pertanyaannya adalah
1.      APA YANG HARUS SAYA BUAT?
2.       APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN?
3.       BAGAIMANA CARANYA SAYA MELAKUKAN HAL TERSEBUT?
4.      SAYA HARUS BERGERAK DI BIDANG APA?
5.      KAPAN SAYA MAU MENYELESAKIAN PENDIDIKAN S1 SAYA ?
6.      APA YANG DAPAT SAYA LAKUKAN KETIKA LULUS S1 DAN SELESAI SEBAGAI KETUA UMUM?
7.      APA YANG MENJADI HASIL SAYA SELAMA INI ?

Deretan pertanyaan setan itu mengahmpiri saya, meminta untuk dijawab saat ini juga.
Meminta saya untuk membuat karya saat ini juga kemudian saya mendapatkan kebanggaannya saat ini juga, benar-benar hal mustahil dan sebuah kesia-siaan mengharapkan magic karena untuk sebuah kenyangpun membutuhkan usaha untuk mengunyah beratus kali.  Apalagi usaha untuk membuat karya yang dapat diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia.

Saya percaya bahwa saya adalah seseorang yang sukses, namun memang belum terlihat sekali apa yang membuat saya pantas dikatakan sukses. Saya berjanji saya akan membagikan pengalaman saya setiap hari dalam pencarian sukses ini, jika sebauh sinteron berjudul para pencari Tuhan maka saya katakan tulisan saya ini akan berisi seorang pencari jalan kesuksesan.

Berkali-kali saya bilang start, semoga cerita ini dapat mencapai titik kebahagiaannya yaitu merealisasikan diri men jadi pribadi yang dapat financial freedom dan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat Indonesia.